Selasa, 25 Agustus 2015

[FICLET] A Love



Caution: ficlet... GaJeBo. Kriuk... Gak ada menariknya sama sekali. Ficlet panjaang.. Apa yah tepatnya. Bukan ficlet kali yaah? :D


****************************************


Aku sudah lama di dunia percintaan, bergonta ganti pacar itu hal biasa buatku. Namun, aku bukanlah seorang Playboy yang mempermainkan hati wanita.


Aku pernah punya cinta, 3 tahun berjalan cukup lama. Aku sangat mencintainya, yaah... Aku hampir menikahi gadis itu. Keinginan mempersunting gadis itu amat kuat. Hingga akhirnya, Harapan justru berbalik.


Gadis itu bukan jodohku. Aku terus tabah dan tersenyum menjalani kenyataan ini, hingga sebulan kemudian terkirimlah sebuah surat undangan bertuliskan...


"Wedding...."


Yah dia telah menikah dengan pria lain. Aku selalu berfikir positif atas apa yang terjadi padaku. Setahun sendiri, seorang gadis dengan beraninya mengatakan cinta padaku.


"aku menyukaimu..."


"kenapa harus aku? Apa yang kau suka dariku?"


"semua yang ada pada dirimu.. Aku menyukainya. Aku butuh seseorang disampingku"


Begitulah kira-kira gadis itu mengucapkannya.
Delapan bulan kemudian, terbesit niat untuk Menghalalkan gadis itu.. Yah! Aku ingin mempersuntingnya. Apapun ku lakukan demi gadis itu. Namun... Dua bulan berlalu, sikapnya berubah. Tidak ada perhatian sama sekali darinya..


"ada apa denganmu? Mana perhatian yang dulu sering kau berikan?"


"maafkan aku... Aku terlalu sayang padamu. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi. Kumohon. Maafkan aku"


Pasrah? Yah! Apa lagi yang bisa ku perbuat. Aku tidak ingin memaksanya, biarkan dia bebas semaunya. Mungkin ada rencana lain dari Tuhan untukku.
Sampai akhirnya...


Ahh! Perasaan ini.. Entah apa yang terjadi kepadaku. Jatuh cinta? Mungkin benar. Aku rasa aku memang jatuh cinta. Kali ini dengan wanita yang berbeda, sikapnya cuek, Religius, lucu dan satu lagi dia manis.


"kenapa engkau menjadi puitis seperti ini?"


Itulah komentarnya ketika aku mengirimkan puisi untuknya.


Semakin lama... Semakin cuek. Namun entah mengapa. Aku makin menyukainya. Gila? Yaaah... Terserah. Namun tujuanku baik padanya.


Kemudian, sampailah aku pada titik jenuhku. Aku tidak bisa begini terus. Otak.dan hatiku kini meragu. Masih ada rasa sayang padanya. Namun... Fikiran ini memutuskan untuk menghentikan semuanya.


Entahlah... Suatu saat nanti. Aku berharap ada yang bisa menerima aku begini adanya. Dan aku berharap gadis itu merasakan jua apa yang aku rasakan.


The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar