Caution: ficlet... GaJeBo. Kriuk... Gak ada menariknya
sama sekali. Ficlet panjaang.. Apa yah tepatnya. Bukan ficlet kali yaah? :D
****************************************
Aku sudah lama di dunia percintaan, bergonta ganti pacar itu
hal biasa buatku. Namun, aku bukanlah seorang Playboy yang mempermainkan hati
wanita.
Aku pernah punya cinta, 3 tahun berjalan cukup lama. Aku
sangat mencintainya, yaah... Aku hampir menikahi gadis itu. Keinginan
mempersunting gadis itu amat kuat. Hingga akhirnya, Harapan justru berbalik.
Gadis itu bukan jodohku. Aku terus tabah dan tersenyum
menjalani kenyataan ini, hingga sebulan kemudian terkirimlah sebuah surat
undangan bertuliskan...
"Wedding...."
Yah dia telah menikah dengan pria lain. Aku selalu berfikir
positif atas apa yang terjadi padaku. Setahun sendiri, seorang gadis dengan
beraninya mengatakan cinta padaku.
"aku menyukaimu..."
"kenapa harus aku? Apa yang kau suka dariku?"
"semua yang ada pada dirimu.. Aku menyukainya. Aku butuh
seseorang disampingku"
Begitulah kira-kira gadis itu mengucapkannya.
Delapan bulan kemudian, terbesit niat untuk Menghalalkan
gadis itu.. Yah! Aku ingin mempersuntingnya. Apapun ku lakukan demi gadis itu.
Namun... Dua bulan berlalu, sikapnya berubah. Tidak ada perhatian sama sekali
darinya..
"ada apa denganmu? Mana perhatian yang dulu sering kau
berikan?"
"maafkan aku... Aku terlalu sayang padamu. Aku tidak
bisa melanjutkan hubungan ini lagi. Kumohon. Maafkan aku"
Pasrah? Yah! Apa lagi yang bisa ku perbuat. Aku tidak ingin
memaksanya, biarkan dia bebas semaunya. Mungkin ada rencana lain dari Tuhan
untukku.
Sampai akhirnya...
Ahh! Perasaan ini.. Entah apa yang terjadi kepadaku. Jatuh
cinta? Mungkin benar. Aku rasa aku memang jatuh cinta. Kali ini dengan wanita
yang berbeda, sikapnya cuek, Religius, lucu dan satu lagi dia manis.
"kenapa engkau menjadi puitis seperti ini?"
Itulah komentarnya ketika aku mengirimkan puisi untuknya.
Semakin lama... Semakin cuek. Namun entah mengapa. Aku makin
menyukainya. Gila? Yaaah... Terserah. Namun tujuanku baik padanya.
Kemudian, sampailah aku pada titik jenuhku. Aku tidak bisa
begini terus. Otak.dan hatiku kini meragu. Masih ada rasa sayang padanya.
Namun... Fikiran ini memutuskan untuk menghentikan semuanya.
Entahlah... Suatu saat nanti. Aku berharap ada yang bisa
menerima aku begini adanya. Dan aku berharap gadis itu merasakan jua apa yang
aku rasakan.
The End