Selasa, 25 Agustus 2015

[FICLET] A Memories



"Hai... Bagaimana kabarmu? Kau tau, kau jahat sekali sebagai seorang pria."

Gadis itu terus saja mengoceh, mencoba menyalahkan pria yang dia masksud itu.

"Kau bilang kau janji tidak membiarkan aku menangis? Faktanya kau tetap saja sama dengan pria lain yang suka membuat wanita menangis."

"Kau ingat tidak, saat kita ke taman dan bertemu seorang anak kecil yang menangis karrna mencari ibunya? Haha waktu itu wajahmu panik karena anak itu menangis makin kencang."

Air mata itu jatuh perlahan membasahi pipi gadis itu, berusaha untuk terlihat tegar. Si gadis itu mengusap air matanya lalu mencoba terlihat bahagia kembali.

"Aku bukan gadis lemah..." Gumamnya "iya, aku bukanlah gadis lemah!"

"Hei pria bodoh! Kau seharusnya marah melihat aku menangis bukan?"

Di tempat itu, si gadis berusaha Flashback masa-masa bahagianya bersama pria itu. Ya, tepat 5 tahun semenjak kepergian kekasihnya itu. Gadis ini tetap setia mengunjungi makam kekasihnya, walaupun dia sudah memiliki kehidupan baru bersana pria lain.

"Maafkan aku.. Ini bukan pernikahan yang aku mau. Tolong jangan marah padaku, jangan, kumohon..." Ucapnya sambil terisak.

"Istriku.. Sudah selesai? Sudah 1 jam kau disini. Ayo pulang"

Sang gadis pun mengganguk dan meninggalkan seikat bunga lily di makam itu. Terdapat sepucuk surat didalamnya. Angin pun berhebus perlahan mengiringi langkah si gadis dan suaminya.

'Kekasihku, terima kasih atas segalanya. Aku tetap mencintaimu hingga akhir hidupku. Aku bahagia sekarang, aku janji setelah ini tidak akan ada air mata lagi. Restui hubunganku dengan suamiku. Terima kasih dan maafkan aku."


The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar