Caution: Don't read if you not like my stories.
all of story created by me,
Don't bash! and Happy Reading :)
*****************************************************************
Setiap manusia pasti pernah merasakan yang namanya Cinta, begitu pula dengan kalimat Jatuh Cinta. Dimana kata dan kalimat itu pasti ada di dalam hati manusia.
Begitupun
denganku.
Namun, kata dan
kalimat tersebut sekarang entah bagaimana aku harus menjabarkannya. Yang aku
rasakan hanyalah rasa Sakit dan Kekecewaan
yang tidak berujung.
Jauh sebelum kata
Cinta menyesakkan hatiku, aku pun jatuh cinta.. Teramat dalam, aku percaya cinta itu akan membawa kebahagiaan.
Namun dugaanku
meleset!
Kekasih yang
sangat aku cintai memiliki hubungan lain, hubungan dengan wanita lain.
Entah bagaimana
aku harus menjelaskannya, namun ini begitu menyakitkan! Terkadang sampai saat
ini aku masih memikirkan kejadian pahit yang seharusnya aku buang jauh-jauh
dari hidupku yang berharga ini.
Kenapa kekasihku?
Dan kenapa aku
yang harus merasakannya?
Masih terekam
jelas di ingatanku, kekasihku. Ahh tidak! Lebih tepatnya mantan kekasihku itu
tertawa bahagia bersama dengan orang lain selain aku, memeluk mesra wanita itu.
Dan kuputuskan
untuk mengakhiri semua, Cafe itu, tempat aku bertemu dengannya dan berpisah dengannya juga.
"Sampai
disini saja.. Sudah cukup!" Itu yang aku katakan padanya tanpa sedikit pun
memandang mata dan wajahnya.
"Kenapa
tiba-tiba seperti ini? Hei! Apa salahku?" Jawabnya begitu polos dan tidak
menyadari apa yang dia lakukan di belakangku.
"hah! Bahkan sudah tau pun masih
terlihat pura-pura lugu dihadapanku. Aku yakin kau tidak
membutuhkan aku lagi, dan begitupun aku.”
“Aku
sudah tahu segalanya. Segala kebohonganmu! Begitu pula wanita itu! Hentikan aktingmu! aku muak
melihatnya!"suaraku terdengar surau saat itu, menahan tangis atau menahan sakit. Entahlah
aku sulit membedakan keduanya.
"Ma..m..maaf..maafkan
aku."
aku pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun, entah apa yang dia lakukan. Aku tidak perduli!
aku pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun, entah apa yang dia lakukan. Aku tidak perduli!
Bukankah
keputusanku tepat? Pria itu. Entah bahkan aku melupakan namanya sekarang, aku
yakin dia akan mendapatkan balasan yang sama atas rasa sakitku ini.
aku jelas sangat
membencinya. Karena pria itu, pria bodoh itu! aku takut merasakan cinta, takut
pula merasakan jatuh cinta. Dengan tanpa ada penyesalan sama sekali dia
meninggalkan luka sebesar ini. Tuhan! Apakah salah aku merasakan kebahagiaan?
Entah sampai
kapan, rasa sakit yang menyesakkan ini akan hilang dari diriku. Bukankah hidup
harus berjalan? Yah! Hidupku berjalan..
Tapi, tidak dengan
hatiku saat ini.
The End