Pernahkah kalian merasakan rindu? Entah kepada pasangan, orang
tua, saudara atau bahkan teman?
Jika kalian pernah, aku pun merasakannya. Saat ini, ahh
tidak akhir-akhir ini. Aku sangat merindukan seseorang. Tentu saja, dia itu orang
yang sangat berpengaruh di dalam kehidupanku.
Jarak. Yah! Benar, jarak yang memisahkan kami. Kesibukan
yang kami miliki pun tidak bisa kami hindari.
Aku merasa seperti orang yang kehilangan akal sehat ketika
merindukannya. Aku berusaha tidak perduli akan perasaan ini, namun apa daya.
Aku hanya wanita biasa, hanya manusia biasa yang terkadang khilaf.
Rasanya aku ingin menangis. Yah menangis! Bodoh bukan?
Menurut kalian mungkin bodoh. Terserah kalian, kalian bisa bebas berpendapat tentang
aku. Tapi aku adalah aku. Aku ingin menangis, aku terlalu merindukannya. Bahkan
berbulan-bulan menjalani hubungan ini, aku hanya bisa menahan rindu.
Kau tau? Aku hanya bisa menangis ketika metindukannya, hanya
bisa melihat fotonya ketika meindukannya, hanya bisa membayangkan obrolan lucunya
ketika aku merindukannya. Beri tahu aku, apa sikap yang harus aku ambil? Apa?
Bisakah kalian memberitahukannya kepadaku?
Bahkan rindu ini akan ditambah lagi ketika dia memutuskan
untuk menetap tinggal di jakarta karena pekerjaannya.
Ini menyiksaku! Sungguh! Ini benar-benar menyiksaku. Aku
hanya bisa tersenyum ketika para sahabatku bertemu dengan pasangannya. Lalu
aku? Haha.. Aku hanya bisa menyibukkan diriku, agar aku tidak mengingatnya.
Agar rasa rindu ini lenyap dari hatiku.
Ya tuhan.. Aku harus bagaimana agar rasa rindu ini tidak
menyiksa batinku? Agar rindu ini tidak menggangguku? Aku kesal pada diriku. Kesal!
Aku sangat kesal!
Dan pada akhirnya, disinilah aku. Terjebak dalam lautan rindu,
rindu yang mendalam padanya. Dapatkah kau dengar itu? Dapatkah kau dengar detak
jantungku? Dapatkah kau.. Ahh sudahlah.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar